Keindahan Bintan Mangrove, Objek Ekowisata Yang Masuk Dalam Nominasi API

Jika di Kalimanatan Timur kita bisa mengunjungi Bukit Bangkirai yang menyuguhkan ekowisata berupa keindahan hutan tropis yang sangat memukau dengan Canopy Bridge nya sebagai wahana andalan, maka apabila kita pergi ke wilayah Kepulauan Riau, kita akan disuguhkan keindahan alam pesisir. Yaitu Bintan Mangrove, yang merupakan kawasan ekowisata yang saat ini sedang naik daun dikalangan keluarga maupun anak muda yang suka bertualang di alam bebas. Kondisi yang masih asri serta keberadaan beberapa hewan-hewan yang bisa kita jumpai disana mungkin menjadi salah satu alasan kenapa tujuan wisata ini begitu banyak peminatnya.
Keindahan Vegetasi Hutan Mangrove Bintan - Dokumentasi MrKesavaraj YouTube Channel
Objek ekowisata ini berada di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, atau lebih tepatnya berada di sepanjang aliran sungai Sebong yang membelah kawasan Kampung Lagoi dan Desa Sebong Lagoi. Keberadaan vegetasi yang masih lestari terjaga memang menjadi daya tarik tersendiri wilayah ini. Karena daya tarik dan keindahannya itulah, pada tahun ini (2018), Bintan Mangrove masuk ke dalam nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API). Selain itu, adapula yang menyebut jika Bintan Mangrove adalah salah satu kawasan ekowisata terbaik di Asia-Pasifik.

Menikmati Keindahan Bintan Mangrove Di Beberapa Zonasi

Apabila kita berkunjung ke kawasan ekowisata Bintang Mangrove, kita bisa melakukan eksplorasi keindahan hutan mangrove dalam 3 zonasi, yaitu zona tawar, payau, dan asin. Namun yang paling menarik adalah ketika kita berada dalam zona payau dan asin. Di zona payau yang sepanjang 6,8 Km, kita akan menjumpai berbagai hewan khas seperti monyet dan ular sanca. Untuk vegetasi yang umum berada di zona ini adalah berupa pohon mangrove dan nipah. Keunikan di zona ini, pada akhir kunjungan kita akan dibawa oleh pemandu wisata menuju kawasan batu keramat.
Gerbang masuk kawasan ekowisata Bintan Mangrove - Dokumentasi tempat.me
Di zona asin kita akan melihat peninggalan zaman dulu berupa tempat-tempat pembuatan arang yang pada jamannya merupakan pusat pembuatan arang berbahan dasar kayu mangrove. Kegiatan pembuatan arang di daerah tersebut saat ini sudah tidak berjalan, dikarenakan memang sengaja dihentikan guna mencegah kerusakan lingkungan akibat banyaknya pohon mangrove yang ditebang sebagai bahan dasar membuat arang.
Kegiatan mengeksplorasi kawasan hutan mangrove - Dokumentasi pedomanwisata.com
Selain pengalaman eksplorasi alam yang kita dapatkan, wisatawan juga dapat melihat secara langsung bagaimana aktifitas masyarakat setempat. Salah satunya adalah keunikan para nelayan yang masih menggunakan alat-alat tradisional untuk menangkap ikan. Sebenarnya alasan sederhana kenapa mereka masih menggunakan alat tradisional adalah karena ingin tetap menjaga kelestarian alam.

Akses Mudah Menuju Kawasan Ekowisata Bintan Mangrove

Kawasan mangrove yang masih alami di Bintan - Dokumentasi DetikTravel
Untuk para wisatawan yang ingin berkunjung ke kawasan wisata ini, terutama yang berasal dari luar pulau, bisa langsung menuju ke Tanjung Pinang. Dari Tanjung Pinang ke kawasan Bintan Mangrove di Desa Sebong, dilanjutkan dengan perjalanan darat menggunakan taxi, mobil rental, ataupun jasa travel. Sesampainya di Bintang Mangrove, wisatawan tak perlu bingung, karena ada beberapa bilihan akomodasi yang bisa digunakan. Dan tentu saja, pusat perbelanjaan juga tersedia.

(Disadur dari berbagai sumber)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Lengkap STIPRAM (Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo)

Sensasi Canopy Bridge Di Bukit Bangkirai Yang Instagramable

Menara Siger, Destinasi Wisata Ikonik Lampung