Keindahan Bintan Mangrove, Objek Ekowisata Yang Masuk Dalam Nominasi API
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Jika di Kalimanatan Timur kita bisa mengunjungi Bukit Bangkirai yang menyuguhkan ekowisata berupa keindahan hutan tropis yang sangat memukau dengan Canopy Bridge nya sebagai wahana andalan, maka apabila kita pergi ke wilayah Kepulauan Riau, kita akan disuguhkan keindahan alam pesisir. Yaitu Bintan Mangrove, yang merupakan kawasan ekowisata yang saat ini sedang naik daun dikalangan keluarga maupun anak muda yang suka bertualang di alam bebas. Kondisi yang masih asri serta keberadaan beberapa hewan-hewan yang bisa kita jumpai disana mungkin menjadi salah satu alasan kenapa tujuan wisata ini begitu banyak peminatnya.
Keindahan Vegetasi Hutan Mangrove Bintan - Dokumentasi MrKesavaraj YouTube Channel
Objek ekowisata ini berada di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, atau lebih tepatnya berada di sepanjang aliran sungai Sebong yang membelah kawasan Kampung Lagoi dan Desa Sebong Lagoi. Keberadaan vegetasi yang masih lestari terjaga memang menjadi daya tarik tersendiri wilayah ini. Karena daya tarik dan keindahannya itulah, pada tahun ini (2018), Bintan Mangrove masuk ke dalam nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API). Selain itu, adapula yang menyebut jika Bintan Mangrove adalah salah satu kawasan ekowisata terbaik di Asia-Pasifik.
Menikmati Keindahan Bintan Mangrove Di Beberapa Zonasi
Apabila kita berkunjung ke kawasan ekowisata Bintang Mangrove, kita bisa melakukan eksplorasi keindahan hutan mangrove dalam 3 zonasi, yaitu zona tawar, payau, dan asin. Namun yang paling menarik adalah ketika kita berada dalam zona payau dan asin. Di zona payau yang sepanjang 6,8 Km, kita akan menjumpai berbagai hewan khas seperti monyet dan ular sanca. Untuk vegetasi yang umum berada di zona ini adalah berupa pohon mangrove dan nipah. Keunikan di zona ini, pada akhir kunjungan kita akan dibawa oleh pemandu wisata menuju kawasan batu keramat.
Gerbang masuk kawasan ekowisata Bintan Mangrove - Dokumentasi tempat.me
Di zona asin kita akan melihat peninggalan zaman dulu berupa tempat-tempat pembuatan arang yang pada jamannya merupakan pusat pembuatan arang berbahan dasar kayu mangrove. Kegiatan pembuatan arang di daerah tersebut saat ini sudah tidak berjalan, dikarenakan memang sengaja dihentikan guna mencegah kerusakan lingkungan akibat banyaknya pohon mangrove yang ditebang sebagai bahan dasar membuat arang.
Kegiatan mengeksplorasi kawasan hutan mangrove - Dokumentasi pedomanwisata.com
Selain pengalaman eksplorasi alam yang kita dapatkan, wisatawan juga dapat melihat secara langsung bagaimana aktifitas masyarakat setempat. Salah satunya adalah keunikan para nelayan yang masih menggunakan alat-alat tradisional untuk menangkap ikan. Sebenarnya alasan sederhana kenapa mereka masih menggunakan alat tradisional adalah karena ingin tetap menjaga kelestarian alam.
Akses Mudah Menuju Kawasan Ekowisata Bintan Mangrove
Kawasan mangrove yang masih alami di Bintan - Dokumentasi DetikTravel
Untuk para wisatawan yang ingin berkunjung ke kawasan wisata ini, terutama yang berasal dari luar pulau, bisa langsung menuju ke Tanjung Pinang. Dari Tanjung Pinang ke kawasan Bintan Mangrove di Desa Sebong, dilanjutkan dengan perjalanan darat menggunakan taxi, mobil rental, ataupun jasa travel. Sesampainya di Bintang Mangrove, wisatawan tak perlu bingung, karena ada beberapa bilihan akomodasi yang bisa digunakan. Dan tentu saja, pusat perbelanjaan juga tersedia.
Kampus STIPRAM (Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo) Yogyakarta Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM) Yogyakarta berdiri tahun 2001 dengan nama waktu itu AKADEMI PARIWISATA AMBARRUKMO (AKPRAM) Yogyakarta. Saat itu AKPRAM mempunyai program studi tunggal yaitu Program Studi Perhotelan, dengan jurusam Perhotelan UNTUK JENJANG diploma tiga (D-3). Tahun 2004, AKPRAM telah memperoleh Akreditasi dari BAN-PT dengan nilai B dan seiring dengan pesatnya perkembangan pariwisata di Indonesia maka pada awal tahun 2008, pariwisata telah di syahkan pemerintah sebagai suatu KEILMUAN dan tidak menebeng pada rumpun ilmu yang lain. Maka pada tahun 2008, AKPRAM meningkat status menjadi SEKOLAH TINGGI PARIWISATA AMBARRUKMO (STIPRAM) dengan menambanh program studi Hospitality jurusan Hospitality untuk jenjang STRATA-SATU (S1). Seiring dengan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap STIPRAM, maka Akreditasipun meningkat menjadi A baik untuk program studi Perhotelan maupun Hospitality/ Pariwis...
Taman Nasional Baluran adalah Taman Nasional pertama di Indonesia, yang diresmikan pada tahun 1980. Terletak di perbatasan antara Situbondo dan Banyuwangi, Jawa Timur. Karena memiliki ciri dan karakteristik savana dan adanya hewan liar yang hidup bebas layaknya sebuah taman nasional di Afrika, maka tak heran jika TN Baluran juga mendapat sebutan sebagai "Africa van Java". Disana kita bisa menjumbai berbagai jenis hewan yang hidup bebas di alam liar. Diantaranya adalah 155 jenis burung dengan beberapa spesies merupakan jenis burung langka dan dilindungi, serta terdapat 26 jenis mamalia. Untuk keragaman vegetasinya, Taman Nasional Baluran memilihi beberapa jenis vegetasi, diantaranya adalah savana, hutan pantai, hutan musim, hutan mangrove, hutan rawa, hutan pegunungan bawah, dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun. Adapun jenis vegetasi yang paling banyak ditemui disana dalah tipe savana, yang mencakup kurang lebih 40% dari total luas TNB. Menjelajah Taman Nasional Balu...
Komentar
Posting Komentar