Way Kambas, Bukan Hanya Tempat Melihat Kawanan Gajah
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Way Kambas merupakan kawasan Taman Nasional tempat perlindungan dan konservasi gajah yang berada di bagian timur Provinsi Lampung, tepatnya di Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur. TN Way Kambas merupakan sekolah gajah pertama yang ada di Indonesia, yang dibuka sejak tahun 1985, yang pada awalnya berupa Pusat Lahitan Gajah dan kemudian berubah menjadi Pusat Konservasi Gajah. Hingga saat ini, telah dilatih kurang lebih sekitar 300 ekor gajah yang sudah tersebar ke penjuru Nusantara. Dengan luas kurang lebih mencapai 1.300 kilometer persegi, Way Kambas memilihi keragaman flora dan fauna yang sangat bervariasi. Tak heran jika banyak wisatawan dari manca negara yang berkunjung kesini, guna melakukan penelitian atau sekedar menikmati kekayaan dan keindahan alam yang ada di dalamnya.
Taman Nasional Way Kambas - Dokumentasi Kementerian LHK YouTube Channel
Taman Nasional Way Kambas merupakan kawasan ekosistem hutan yang berada di dataran rendah, yang terbagi kedalam kawasan hutan rawa air tawar, padang alang-alang, dan juga kawasan hutan pantai di bagian timurnya.
Eksotisme Taman Nasional Way Kambas - Dokumentasi malahayati.ac.id
Taman Nasional Way Kambas Tak Hanya Rumah Bagi Gajah
Gajah Sumatera memang satu spesies yang mendominasi Way Kambas. Namun, tidak hanya mamalia besar bergading itu saja yang mendiami kawasan wisata ini. Kita juga bisa melihat keberadaan fauna lainnya yang tergolong dalam spesies langka dan dilindungi seperti badak sumatera, harimau sumatera, mentok rimba, dan buaya sepit. Kita juga bisa melihan sekawanan tapir dan siamang.
Way Kambas juga dihuni salah satu unggas terlangka di dunia - dokumentasi alamendah.org
Untuk jenis tanaman, Way Kambas juga memiliki keanekaragaman hayati yang sangat menakjubkan, khususnya di kawasan hutan pantainya. Disana kita bisa melihat kelestarian pohon api-api, nipah, pidada, dan pandan, yang seringkali menjadi habitat hidup berbagai jenis burung seperti bangau tong-tong, sempidan biru, kuau raja, pependang timur, dan masih banyak lagi. Jadi di Taman Nasional Way Kambas kita tidak hanya disuguhi dengan pemandangan segerombolan gajah sumatera yang sedang beraktifitas, tetapi juga berbagai fauna lain yang tak kalah menariknya.
Keragaman hayati kawasan hutan pantai Way Kambas - Dokumentasi waykambas.org
Beberapa Objek Wisata Menarik Di Way Kambas
Taman Nasional Way Kambas memiliki beberapa tempat-tempat menarik yang sangat tepat kita singgasi, apabila kita berkunjung kesana. 1. Pusat Latihan Gajah
Ini adalah salah satu tempat yang wajib kita kunjungi. Di Pusat Latihan Gajah Way Kambas, kita bisa menikmati berbagai atraksi gajah, diantaranya adalah sirkus sederhana yang menampilkan gajah yang sedang menari, mengalungkan bunga, berjabat tangan dengan pengunjung, berenang, bahkan atraksi gajah bermain bola kaki. Wisatawan juga bisa menunggangi gajah.
Keseruan melihat atraksi sepakbola gajah di Way Kambas - Dokumentasi lampungpro.id
2. Tempat Konservasi Badak Sumatera
Tidak hanya memiliki Pusat Latihan Gajah, Way Kambas juga memiliki tempat konservasi bagi Badak Sumatera. Dimana ini adalah satu-satunya tempat di Indonesia yang secara khusus dibangun untuk tempat penangkaran Badak Sumatera. Namun karena kekhususan tempat ini sebagai wilayah konservasi badak langka, maka wisatawan yang ingin berkunjung ke sini sangat dibatasi.
Melihat secara langsung penangkaran Badak Sumatera - Dokumentasi sadadakhmad.blogspot.com
3. Resort Way Kanan
Resort Way Kanan adalah lokasi terbaik guna melakukan pengamatan terhadap satwa hutan secara langsung. Karena berupa kawasan hutan belantara yang memiliki keanekaragaman flora dan fauna.
Jalur tracking alam liar di Way Kanan Resort - Dokumentasi flickr.com
Biaya Masuk, Fasilitas Yang Ada Di Taman Nasional Way Kambas
Tiket masuk ke kawasan wisata ini sangat murah. Kita hanya perlu membayar 7000 rupiah per orang apabila kita ingin berkunjung. Dan biaya masuk kendaraan roda empat hanya sebesar 10000 rupiah per kendaraan. Untuk berkeliling dengan menunggang gajah ongkosnyapun sangat murah, kita hanya perlu membayar Rp.20 ribu saja untuk jarak tempuh 50 hingga 100 meter. Namun, jika tidak puas berkendara gajah yang hanya beberapa menit, tersedia paket short time seharga Rp.150 ribu untuk berkeliling dengan gajah selama 30 menit.
Asyiknya berkeliling Way Kambas menaiki gajah - Dokumentasi travelblog.org
Berbagai fasilitas juga tersedia, diantaranya adalah area parkir yang memadai, kios dan warung makanan dan minuman, toko oleh-oleh dan souvenir khas Way Kambas, pesanggrahan untuk beristirahat sementara, arena atraksi, mushola, dan fasilitas umum lainnya. Tapi bagi wisata yang ingin menginap, fasilitas penginapan tidak tersedia. Untuk itu kita perlu mempersiapkan tenda untuk menginap, itupun setelah kita memperoleh ijin menginap dari pengelola, dan tempat mendirikan tendanya pun ditentukan oleh pengelola.
Indonesia sebagai salah satu negara beriklim tropis, sudah barang tentu memiliki hamparan hutan yang sangat luas. Meskipun akhir-akhir ini telah banyak pembalakan liar yang sangat merusak kelestarian hutan, namun upaya untuk melestarikannya tidak pernah pupus. Dan salah satu upaya yang dilakukan adalah menggarap keindahannya dengan sentuhan eko pariwisata. Dimana para stake holder dan pemerintah mencoba mengenalkan upaya pelestarian hutan melalui sektor wisata. Tentunya hal ini tidak hanya untuk meningkatkan produktifitas wisata, akan tetapi juga merupakan sebuah langkah edukatif yang dapat memberikan informasi kepada setiap wisatawan maupun masyarakat luas tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan. Keindahan Bukin Bangkirai - Video dokumentasi milik Bintang Rasisonia Di timur kalimantan, tepatnya di Kabupaten Kutai Kertanegara telah ada satu destinasi wisata yang menawarkan keindahan dan kelestarian hutan hujan tropis alami melalui ketinggian. Ialah Bukit Bangkirai, dengan tot...
Kampus STIPRAM (Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo) Yogyakarta Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM) Yogyakarta berdiri tahun 2001 dengan nama waktu itu AKADEMI PARIWISATA AMBARRUKMO (AKPRAM) Yogyakarta. Saat itu AKPRAM mempunyai program studi tunggal yaitu Program Studi Perhotelan, dengan jurusam Perhotelan UNTUK JENJANG diploma tiga (D-3). Tahun 2004, AKPRAM telah memperoleh Akreditasi dari BAN-PT dengan nilai B dan seiring dengan pesatnya perkembangan pariwisata di Indonesia maka pada awal tahun 2008, pariwisata telah di syahkan pemerintah sebagai suatu KEILMUAN dan tidak menebeng pada rumpun ilmu yang lain. Maka pada tahun 2008, AKPRAM meningkat status menjadi SEKOLAH TINGGI PARIWISATA AMBARRUKMO (STIPRAM) dengan menambanh program studi Hospitality jurusan Hospitality untuk jenjang STRATA-SATU (S1). Seiring dengan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap STIPRAM, maka Akreditasipun meningkat menjadi A baik untuk program studi Perhotelan maupun Hospitality/ Pariwis...
Menara siger atau dikenal juga sebagai Siger Tower , merupakan menara yang menjadi ikon Provinsi Lampung sekaligus titik nol gerbang Sumatera. Terletak di ujung selatan Lampung, atau tepatnya di dekat pelabuhan penyeberangan laut Bakauheni. Berada di atas bukit berketinggian 110 meter di atas laut. Siger secara khusus berarti topi adat yang dikenakan oleh mempelai wanita Lampung, namun pada umumnya siger sendiri telah dikenal sebagai simbol khas yang di miliki oleh Provinsi Lampung. Menara Siger Ikon Provinsi Lampung - Dokumentasi Ismail Henry Pembangunan Menara Siger dilakukan pada tahun 2005 [ wikipedia ], dan memang sejak awal ide pembangunannya bertujuan untuk menghadirkan sebuah ikon sekaligus mengisi daftar tujuan wisata baru yang patut dikunjungi apabila para wisatawan singgah ke Provinsi Lampung. Terkait dengan letak dan posisi pembangunan Menara Siger, menjadikannya sebuah tujuan wisata yang punya daya tarik tersendiri. Karena disamping landscape yang bisa kita nik...
Komentar
Posting Komentar